Blush on demam yang lagi viral, gimana cara pakainya biar nggak kayak ditonjok?

Blush on demam yang lagi viral, gimana cara pakainya biar nggak kayak ditonjok?

Belakangan ini dunia makeup lagi rame banget gara-gara tren blush on demam. Buat yang masih bingung, ini adalah gaya makeup dengan pipi yang dibuat super merona, mirip orang habis kena angin atau lagi demam tipis. Efeknya bikin wajah kelihatan fresh, cute, dan awet muda. Tren ini awalnya viral di media sosial kayak TikTok dan Instagram, karena banyak beauty influencer Asia terutama Korea dan Jepang yang mempopulerkannya.

Secara konsep, blush on demam berbeda dengan blush on biasa. Kalau biasanya blush ditempatkan di tulang pipi dengan sapuan tipis, tren ini lebih berani. Blush ditempatkan di area tengah wajah, terutama di bawah mata sampai ke pangkal hidung, sehingga memberikan efek “merona alami” seperti habis jogging. Hasil akhirnya bisa bikin wajah lebih imut, innocent, dan ceria.

Tapi yang jadi masalah, nggak semua orang bisa langsung jago pakai blush on demam. Salah sedikit, hasilnya malah kayak muka lebam atau habis ditonjok. Karena itu, penting banget buat ngerti teknik dasar, pemilihan warna, dan cara nge-blend yang bener. Kalau dipakai dengan teknik yang pas, tren ini bisa bikin tampilan super manis tanpa terlihat berlebihan.


Kenapa blush on demam jadi favorit Gen Z?

Generasi sekarang lebih suka makeup yang natural tapi standout. Nah, blush on demam cocok banget karena kasih efek manis tanpa harus full glam. Banyak alasan kenapa tren ini jadi favorit Gen Z.

Pertama, vibes yang ditawarkan memang sesuai dengan gaya anak muda: playful, fun, dan nggak ribet. Dengan blush on demam, kamu nggak perlu banyak produk lain. Bahkan makeup minimalis pun bisa terlihat segar cukup dengan tambahan blush yang merona.

Kedua, efeknya bikin wajah kelihatan lebih sehat. Blush yang ditempatkan di area pipi dan hidung bikin kulit seakan punya aliran darah yang lancar, jadi tampilannya glowing natural. Buat anak muda yang pengen tampil effortless, tren ini pas banget.

Ketiga, tren ini gampang diikuti. Berbeda dengan contouring rumit ala Hollywood, blush on demam bisa dipakai siapa aja, bahkan pemula sekalipun. Tinggal pilih warna yang cocok sama kulit, lalu baurkan dengan teknik simple.

Keempat, tren ini fotogenik banget. Bayangin deh, pas kamu selfie atau bikin konten, pipi merona bikin wajah auto terlihat lebih cute. Makanya nggak heran kalau banyak orang pakai blush on demam buat keperluan foto, video, sampai daily makeup.

Jadi, alasan kenapa blush on demam booming banget antara lain:

  • Bikin wajah fresh dan imut.
  • Gampang dipakai semua orang.
  • Cocok buat makeup tipis atau bold.
  • Instagrammable dan fotogenik.

Jenis blush yang cocok untuk blush on demam

Kalau mau coba tren ini, penting banget tahu jenis blush yang pas. Salah pilih formula bisa bikin hasilnya nggak natural. Secara umum, ada tiga jenis blush yang sering dipakai buat bikin efek blush on demam.

Pertama, blush cream. Jenis ini paling populer karena gampang dibaurkan, hasilnya natural, dan bisa di-layer sesuai intensitas yang diinginkan. Cream blush cocok buat kulit normal sampai kering karena teksturnya melembapkan.

Kedua, blush liquid. Biasanya berbentuk tint atau cairan ringan yang bisa di-blend pakai jari. Hasilnya tahan lama, nempel banget, dan bikin efek “merona dari dalam”. Banyak orang suka blush liquid buat bikin blush on demam karena kelihatan lebih seamless.

Ketiga, blush powder. Meskipun klasik, jenis ini juga bisa dipakai asal tahu cara aplikasinya. Powder blush lebih cocok buat kulit berminyak karena bisa bantu kontrol kilap. Tapi hati-hati, jangan terlalu tebal biar nggak terlihat menor.

Tips memilih blush buat tren blush on demam:

  • Pilih shade pink, peach, atau coral yang lebih natural.
  • Hindari warna terlalu bold kayak merah tua atau ungu.
  • Cari blush yang buildable, bukan pigmented langsung tebal.
  • Untuk hasil natural, pilih cream atau liquid blush.

Dengan jenis blush yang tepat, hasil blush on demam bisa kelihatan lebih flawless dan natural.


Cara pakai blush on demam biar nggak lebay

Nah, ini bagian paling penting: gimana cara pakai blush on demam biar hasilnya cute, bukan lebam. Banyak orang gagal karena terlalu semangat dan langsung pakai blush tebal tanpa teknik. Padahal, kuncinya ada di penempatan dan blending.

Langkah pertama, pilih warna blush yang sesuai skin tone. Kalau kulitmu terang, shade pink atau peach muda cocok banget. Kalau kulit medium sampai sawo matang, bisa pilih coral atau rose yang lebih hangat.

Langkah kedua, aplikasikan blush di area pipi bawah mata, lalu tarik ke arah pangkal hidung. Teknik ini yang bikin efek blush on demam kelihatan natural. Jangan letakkan blush terlalu rendah, karena nanti kesannya aneh.

Langkah ketiga, gunakan brush kecil atau jari buat nge-blend pelan-pelan. Pastikan warnanya nyatu dengan base makeup, bukan cuma numpuk di satu titik.

Langkah keempat, tambahkan sedikit blush di batang hidung untuk efek sun-kissed. Tapi jangan terlalu banyak biar nggak terlihat kayak badut.

Tips ekstra biar hasil blush on demam sempurna:

  • Pakai blush tipis dulu, lalu build up sesuai selera.
  • Kalau kebanyakan, haluskan dengan bedak tabur tipis.
  • Gunakan setting spray biar blush lebih awet.
  • Jangan lupa sesuaikan dengan makeup lain (lip tint atau lip gloss natural).

Dengan teknik yang tepat, blush on demam bisa bikin wajah merona manis, bukan lebay.


Kesalahan umum saat pakai blush on demam

Nggak sedikit orang gagal nyobain tren ini karena salah teknik. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering bikin blush on demam terlihat aneh.

  1. Pakai warna terlalu bold – Warna merah tua atau terlalu neon bikin wajah kelihatan lebam, bukan cute.
  2. Aplikasi terlalu tebal – Karena konsepnya merona, banyak orang langsung pakai blush banyak banget. Padahal cukup tipis tapi di-layer pelan-pelan.
  3. Salah penempatan – Kalau blush ditempatkan terlalu rendah, hasilnya jadi nggak proporsional. Sebaiknya tetap di bawah mata sampai batang hidung.
  4. Nggak di-blend dengan baik – Blush yang menumpuk tanpa blending bikin makeup kelihatan kaku.
  5. Nggak sesuai skin tone – Warna blush harus disesuaikan sama warna kulit biar hasilnya natural.

Solusinya gampang: pilih shade aman, aplikasikan tipis, blend pelan-pelan, dan jangan takut pakai sponge atau bedak buat koreksi. Dengan begitu, hasil blush on demam bakal flawless banget.


Tips biar blush on demam makin on point

Buat kamu yang pengen hasil maksimal, ada beberapa trik tambahan supaya blush on demam lebih tahan lama dan kelihatan natural.

  • Gunakan base yang ringan → BB cream atau cushion bikin blush lebih nyatu dibanding foundation tebal.
  • Layering dengan produk cream dan powder → pakai cream blush dulu, lalu set dengan powder blush supaya lebih awet.
  • Pilih finishing sesuai selera → mau matte atau dewy, sesuaikan sama look yang kamu pengen.
  • Sesuaikan dengan lip product → biar balance, pakai lip tint dengan tone senada sama blush.
  • Gunakan setting spray → ini penting banget biar blush nggak cepat pudar.

Kalau dipakai dengan trik ini, tren blush on demam bisa bikin wajah kamu fresh seharian tanpa touch up berlebihan.


Kesimpulan: Blush on demam, yay or nay?

Tren blush on demam jelas jadi salah satu gaya makeup paling populer sekarang. Dengan efek pipi merona yang natural, look ini bikin wajah lebih muda, fresh, dan playful. Tapi, kunci keberhasilan tren ini ada di teknik aplikasi yang tepat. Salah sedikit, bisa bikin wajah malah terlihat lebam.

Kalau kamu pemula, coba mulai dengan blush cream atau liquid yang mudah di-blend. Gunakan warna natural sesuai skin tone, aplikasikan tipis, lalu build up perlahan. Jangan lupa blend dengan rapi supaya hasilnya seamless.

Jadi, apakah tren ini layak dicoba? Jawabannya: YES! Asal tekniknya bener, blush on demam bisa bikin makeup kamu naik level jadi lebih manis, kekinian, dan fotogenik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *