Anak sering nggak fokus pas belajar di rumah? Suka ke-distract sama TV, mainan, atau adik yang ribut? Mungkin mereka butuh “markas rahasia” buat belajar. Nah, itulah kenapa penting banget buat tahu panduan membuat “learning corner” untuk anak di rumah—area khusus yang bikin anak nyaman, fokus, dan semangat belajar tanpa drama.
Gak perlu ruang khusus segede kamar hotel kok. Cukup pojokan kecil di rumah, yang didesain dengan vibe edukatif dan fun sesuai karakter anak. Yuk, kita bahas lengkap dari A–Z cara bikinnya!
Kenapa Perlu “Learning Corner” di Rumah?
Bukan cuma sekadar gaya-gayaan Pinterest. Learning corner itu punya manfaat nyata buat anak:
- Meningkatkan fokus belajar dan disiplin waktu.
- Memberi rasa memiliki dan tanggung jawab atas ruangnya.
- Membantu anak membedakan waktu belajar dan main.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan positif.
- Meningkatkan motivasi dan konsistensi anak dalam belajar.
Anak butuh “ruang aman” yang bisa jadi zona belajar personal mereka.
Ciri Learning Corner yang Efektif
Sebelum mulai ngatur ruang, pastiin dulu ciri-ciri learning corner yang ideal:
- Minim distraksi (jauh dari TV, dapur, keramaian)
- Pencahayaan cukup (alami atau lampu belajar)
- Ventilasi baik dan nyaman untuk duduk lama
- Tersedia rak atau organizer untuk alat belajar
- Dekorasi sesuai usia dan minat anak
- Fleksibel untuk berbagai aktivitas (membaca, menulis, eksperimen)
Yang penting bukan luasnya, tapi gimana ruang itu bisa bikin anak betah belajar.
Langkah-langkah Membuat Learning Corner Anak
Langkah 1: Pilih Lokasi Strategis di Rumah
Cari spot di rumah yang:
- Tenang dan minim gangguan
- Dapet cahaya alami (dekat jendela = bonus!)
- Gampang diawasi (tapi tetap memberi privasi)
Contoh: pojok kamar anak, sudut ruang keluarga, area bawah tangga.
Langkah 2: Siapkan Furnitur Dasar
Gak harus fancy, yang penting fungsional:
- Meja belajar ukuran anak (sesuai tinggi badan)
- Kursi ergonomis yang nyaman duduk lama
- Rak buku atau tempat alat tulis
- Lampu meja dengan pencahayaan hangat
- Alas kaki/lantai empuk (karpet atau matras)
Langkah 3: Dekorasi Sesuai Minat Anak
Biar anak merasa “itu ruang aku banget”, ajak mereka hias bareng. Bisa pakai:
- Poster tokoh idola atau pahlawan nasional
- Peta dunia/Indonesia bergambar
- Gantungan tugas mingguan
- Kalendar lucu dan color code
- Tanaman mini atau botol DIY kreasi anak
Langkah 4: Tambahkan Elemen Visual & Interaktif
Anak itu makhluk visual, jadi ruang belajar juga harus komunikatif. Bisa tambahin:
- Whiteboard atau chalkboard untuk catat tugas
- Timeline belajar atau jadwal mingguan
- Sticker reward wall buat memotivasi
- Papan inspirasi atau mood board
Kalau bisa, buat zona ini bisa di-custom ulang tiap bulan biar nggak bosen!
Bullet List – Barang Wajib di Learning Corner Anak
- Meja + kursi belajar yang nyaman
- Tempat pensil dan alat tulis
- Rak atau box penyimpanan
- Lampu belajar
- Jadwal harian/mingguan
- Alat tulis warna-warni
- Timer atau jam meja
- Buku favorit
- Headphone/noise blocker (kalau anak gampang terdistraksi)
Langkah 5: Libatkan Anak dalam Proses Desain
Anak yang ikut terlibat akan:
- Lebih sayang sama ruang belajarnya
- Merasa dihargai
- Lebih semangat dan konsisten belajar
Tanya pendapat mereka: “Mau warna apa dindingnya?” atau “Mau kursi yang mana nih?”
Langkah 6: Bikin Sistem “Zona Belajar” dan “Zona Main”
Ajarkan ke anak bahwa:
- Kalau lagi duduk di meja → saatnya fokus
- Kalau mau santai atau main → pindah ke zona main
Ini membentuk mindset kerja terstruktur sejak kecil. Meski rumah kecil, tetap bisa dibagi per fungsi ruang!
Langkah 7: Perbarui Secara Berkala
Anak tumbuh cepat, jadi:
- Dekorasi dan materi belajar harus di-update
- Tambah space atau storage kalau anak makin aktif
- Reorganisasi layout tiap 3–6 bulan biar gak jenuh
Sesuaikan juga dengan musim sekolah atau proyek belajar terbaru mereka.
Kegiatan Menarik di Learning Corner
Ruang belajar bukan cuma buat duduk ngerjain PR. Gunakan juga untuk:
- Baca buku bareng orang tua
- Menulis jurnal harian
- Eksperimen sains ringan
- Gambar atau kolase edukatif
- Belajar coding ringan (pakai laptop)
- Nonton dokumenter edukasi
- Latihan presentasi/tanya jawab
Apa Kata Psikolog tentang Ruang Belajar Khusus Anak?
Psikolog pendidikan menyebut bahwa ruang belajar yang terstruktur membantu anak punya rutinitas mental. Artinya, saat mereka duduk di “learning corner”, otak mereka langsung aktif masuk mode belajar.
Bahkan buat anak yang ADHD atau susah fokus, ruang belajar yang visual dan rapi bisa membantu mereka stay on track lebih lama.
Tips Khusus untuk Rumah Kecil
- Gunakan meja lipat yang bisa disimpan
- Tempatkan rak vertikal untuk hemat space
- Gunakan papan tempel gantung alih-alih meja besar
- Manfaatkan bawah tempat tidur atau area kosong
Kesimpulan: Belajar Jadi Lebih Seru Kalau Punya Ruang Sendiri
Dengan mengikuti panduan membuat “learning corner” untuk anak di rumah, kamu bukan cuma nyiapin tempat belajar—tapi nyiapin fondasi tanggung jawab, kemandirian, dan motivasi anak sejak dini.
Biar semangat belajar gak harus dimarahin tiap hari, lebih baik sediakan zona belajar yang anak suka, nyaman, dan sesuai dengan karakter mereka.
FAQ – Panduan Membuat “Learning Corner” untuk Anak di Rumah
1. Apa ukuran ideal learning corner untuk anak?
Gak ada ukuran baku. Selama cukup buat satu meja, kursi, dan storage kecil, itu udah oke banget!
2. Apakah harus pakai furnitur khusus anak?
Disarankan iya, biar postur anak tetap aman dan nyaman saat belajar.
3. Bolehkah anak belajar sambil duduk di kasur?
Sesekali oke, tapi untuk pembiasaan jangka panjang sebaiknya pakai meja-kursi yang ergonomis.
4. Bagaimana jika anak punya adik yang suka ganggu?
Pakai sekat visual (tirai atau papan lipat), atau tetapkan waktu tenang bersama seluruh keluarga.
5. Apa bisa pakai satu learning corner untuk dua anak?
Bisa, tapi sebaiknya pisahkan area kerja mereka dan beri personalisasi masing-masing.
6. Apakah dekorasi penting di learning corner?
Penting banget! Dekorasi yang sesuai minat anak bisa meningkatkan mood belajar secara signifikan.

